KESADARAN EMOSI DAN RASA



Kita perlu belajar mendengarkan perasaan kita sendiri dan dengan sadar mendaftar pandangan-pandangan, suara, rasa, dan sentuhan hidup sehari-hari. Kita harus mendengarkan apa yang dikatakan oleh tubuh; ketika dia lelah dan tegang. Kesadaran fisik ini adalah tuntutan awal bagi kesadaran emosi karena setiap emosi adalah kenyataan persepsi psikoplogis. Dengan kata lain emosi sebagaian ada di pikiran sebagian ada di tubuh. Kesadaran pengawasan akan membawa kita ke perasaan-perasaan kita yang pailing dalam kecuali kalau kita merintangi dan menyangkalnya. Syaraf-syaraf yang berdenyut, kelelahan dan kondisi tubuh lainnya bisa menjadi jalan pintas bagi kita utuk menuju ke kesadaran emosi; sebab setiap emosi pada dasarnya menjadi bagian fisik. Reaksi fisik biasanya kelihatan seperti gucangan gunung es, hanya sebagian yang kelihatan.

Dengan cara yang bisa kita lakukan dan dengan teknik yang terbukti membantu, kita harus belajar berhubungan dengan emosi-emosi atau perasaan kita.  Bisanya reaksi-reaksi emosional kita bergantung pada penafsiran dan penilaian kita terhadap situasi dimana emosi-emosi itu muncul. Cara kita menerima suatu situasi pada dasarnya adalah bagian utama dari emosi itu sendiri, karena emosi adalah kenyataan-kenyataan mental-fisik. Akibatnya  jika orang menelusuri perasaan-perasaan mereka yang paling dalam, secara mendadak mereka menelusuri pemikiran dan pengakuan yang paling dalam, karena emosi secara sepihak berhubungan dengan persepsi.  Kekhwatiran dan rasa permusuhan adalah tanda-tanda dari pemahaman yang keliru, yang menyesatkan, yang berada dalam pandangan kita secara keseluruhan. Kita tidak bisa melupakan reaksi-reaksi itu dengan komentar bahwa besok kita akan lebih baik, atau dengan suatu kepercayaan bahwa semuanya akan beres jika kita bisa tidur dengan enak.

Semua perasaan negatif, dari kegelisahan yang paling ringan sampai depresi yang paling dalam akan memberi pengertian pada kita hanya jika kita menelusurinya. Hal ini disebut sebagai kegelisahan bebas mengambang, sebagai perasaan takut yang tidak berhubungan dengan obyek tertentu yag ditakutkan.

Post a Comment

0 Comments