Seseorang yang dapat kita percayai sepenuhnya bagaimanapun
juga merupakan syarat mutlak untuk tumbuh dalam kelimpahan. Namun ada alasan
khusus mengapa sahabat karib begitu penting demi keberhasilan praktek terapi
pandangan. Bagi kebanyakan dari kita-kekacauan emosi yang terpendam itu perlu
dikeluarkan, sebelum kita benar-benar bisa melihat kembali sistem percaya kita
dan menemukan pemahaman yang keliru yang sangat mengganggu. Hanya sahabat
kariblah yang bersedia dan mampu menangani komunikasi emosi-emosi tersebut.
Orang yang tidak begitu dekat mungkin sekali akan mengatakan kepada kita untuk
tidak menangis atau untuk lebih bersemangat. Orang itu tidak akan mengenal kita
dengan cukup baik untuk mengetahui apa yang dapat kita antisipasi.
Orang itu
akan takut memberikan kebebasan penuh pada kita untuk merasakan dan
mengungkapkan perasaan. Hanya sahabat kariblah yang sesungguhnya akan tahu dan
cukup mencintai kita sehingga memberi kebebasan pada kita untuk memperoleh
pengalaman dan berekspresi. Hubungan manusiawi yang hangat diperlukan
untuk memberi semangat kepada seseorang
sehingga mampu menghadapi dan memahami kesalahan-kesalahannya.
Dengan mengetahui bahwa ada orang yang mencintai kita tanpa
syarat, kita menjadi mampu menghadapi dan mengakui angan-angan kita. Kita hanya bisa memahami dan menerima diri
kita secara relistis kalau ada orang lain yang terlebih dahulu memahami dan
menerima kita. Berbicara dan berdiskusi
dengan sahabat karib juga akan memberikan sumbangan yang menentukan dalam
membantu kita menempatkan pemahaman yang keliru. Kita harus mengatur suatu
masalah sebelum kita mendiskusikannya dengan orang lain. Seringkali, kalau
masalah itu kita tangani sendiri kita tidak melakukan pengaturan masalah dan
kaitan-kaitannya. Masalah-masalah kita tetap kabur dan menyimpang jika kita
hanya menyimpannya. Dengan seorang sahabat karib kita tidak hanya mengatur
tetapi juga harus mengatakan masalah itu. Pengunngkapan masalah ni begitu
penting. Caara kita mengatakan suatu keadaan sering menentukan bagaimana kita
akan menilainya. Seringkali raksi kita ditentukan oleh kata-kata yang kita
pilih dalam menggambarkan situasi itu.
Kita berpikir dalam kata-kata,
merencanakan hidup kita dengan kata-kata,
dan cenderung memberikan batasan-batasan melalui kata-kata kita sendiri.
Itulah sebabnya mengapa orang menganjurkan untuk mengulangi kata-kata positif atau
motto setelah selang beberapa hari, misalnya: ya saya mampu! Saya akan
melakukannya!. Jika kita menafsirkan dan mengungkapkan situasi yang diberikan
secara berat sebelah, berbicara dengan seorang sahabatakan membantu kita
kembali ke keseimbangan dan obyektivitas.
0 Comments