MEREKA MESTI DITEGUR


Siapakah mereka? Dan apakah seharusnya ada teguran baginya?
Ini kisah perjalanan dahulu hingga kini, dan karena segelintir subyek sudah menjadi pencipta kekelaman. Aktus itu memang bukan tabuh, namun agaknya diselimuti dengan perbuatan yang cukup rapi. Tak ada yang tahu, atau ada sebagian yang tahu tentangnya, tetapi kerap ada rasa enggan (juga Tegas) untuk berbicara. Akibat itu membias karena ketakutan, ketidaktahuan, juga kemalu-maluan (bukan Kemaluan).


Perjalanan sosial ini paradoksal; antara jujur dan dusta. Agak susah menentukan pilihan terhadap kedua kata itu. Bila keduanya dipakai, subyeknya laksana pedang bermata dua.
Bila salah satunya diambil, maka tidak ada pilihan lain: Tinggalkan Dusta, atau bila topeng yang di Tinggalkan itu pernah dipakai, sebaiknya di Tanggalkan.
Di sinilah letak pertentangan itu. Aktus yang dahulu dan kini (bisa juga sedang) berlangsung terancam krisis kemerdekaan sejati.

Makhluk berbudi pekerti biasanya mengalami ketentraman atau ketidaktentraman usai melakukan aktus tertentu, entah personal maupun kolektif.
Ini mau mempertegas kedua kata yang telah menjadi paradoksal di atas.
Bila ditinjau berdasarkan sudut pandang empiris, tidak sedikit kejujuran yang diabaikan. Dusta memiliki popularitas yang cukup pesat. Kelahirannya serentak dengan  aktus personal maupun kolektif yang menjadi sarang tempat ia bertelur dan menetas. Cangkang dusta dibalut rapi bersama keindahan sehingga sulit ditembus oleh butir-butir embun kejujuran sejati.

Ada makhluk berbudi pekerti di tanah tempat pijakan kita; menggerakan kepala, kaki dan tangannya di  kolam gelap ini. Makhluk ini Berkeriapan Ke sana kemari membawa suka cita namun mereka kehilangan kemerdekaan sejati.
Yang lain menonton, mengintip sambil berbisik satu sama lain. Ada pula makhluk serupa penonton yang cukup cerewet sesekali (bahkan berkali-kali) menggonggong, hingga mereka harus berhenti sejenak sebab merasa bahunya ditepuk.


Mereka adalah sama sudara yang banyak mengalami "Kehilangan Rasa".  Lahanya ada Di mana-mana; mulai dari lahiriah maupun batiniah.
Butuh tempat dan perawatan khusus, sehingga mereka memperoleh kemerdekaan sejati. Langkah ampuh adalah Melihat Ke Dalam (seperti paragrag ke dua) dam Tidak Perlu Aktus Bela Diri Yang Tidak Berkembang.

Post a Comment

0 Comments