Orang yang menulis tentang pemahaman yang keliru (melalui
catatah harian), cukup menyetujui bahwa adanya ancaman dalam beraneka bentuk
cenderung menyebabkan dan mengkamuflasekan penyimpangan-penyimpangan dalam
pandangan. Tindakan melawan ancaman biasanya mempersempit pandangan. Kalau kita
diancam, secara naluriah kita m,embuat pertahanan yang hampir selalu berarti
membuang bukti-bukti tertentu yang diberikan kepada kita. Bukti yang baru ini
mungkin memaksa kita untuk menilai kembali pandangna kita dan membuat
angan-angan. Bukti yang baru itu menantang kita utuk mulai berpikir dan
bertindak dengan cara yang berbeda. Kita cenderung akan lebih mempertahankan
diri daripada menerima.
Iadealnya orang itu memiliki beberapa saat setelah semua
kegiatan sepanjang hari untuk rileks, melihat kembali, dan menilai kembali.
Namun sebagian besar dari kita terlalu terpaku pada waktu kalender. Ada
waktu-waktu tertentu seperti dalam perjalanan dalam jeda pekerjaan, menunggu
sebelum bisa tidur, pergi atau pulang dari toko, atau seseorang yang ditunda
kedatangannya, dll. Pada saat-saat semacam itulah biasanya ancaman tidak begitu
besar an pandangan bisa diperluas untuk menerima pengertian-pengertian baru.
Saat-saat seperti itu tak terhingga nilainya untuk tumbuh menuju kekehidupan
yang lebih berkelimpahan dan damai.
0 Comments