MAKNA MENDAPAT NAMA


Pemberian nama itu biasanya direncanakan bersama oleh orang tua. Nama memiliki makna sebagai tanda yang mereka berikan kepada anak sebagai pengenal,harapan dan berkat.

1. Haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira.
Ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya (Luk 1:13-15). Sedangkan nama Yesus dijelaskan oleh malaikat: Ia akan menjadi besar dana akan disebut Anak Allah Yang Maha Tinggi. Ia akan menjadi Raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.

Kedua nama berasal dari surga, dalam hidup diisi dengan jasa dan karya yang nyata, hingga nama menyatu dengan pribadi, agung, terberkati dan mulia. Siapa manusia dapat meramalkan kebenaran, kalau ia memberi nama meskipun hanya mengharapkan Budi dan Harta.
Si Budi bisa bodoh dan si Harta bisa miskin. Kalau Tuhan berkata Kupanggila engkau dengan namamu; itu berarti bahwa Ia mengenali diri orang sedalam-dalamnya. Ia merangkumnya dalam nama yang menjamin perlindungan, belas kasih dan cinta. Itulah yang selalu dibutuhkan manusia. Karena ia dipanggil oleh Tuhan dengan namanya sendiri, ia dapat selalu memanggil Tuhan dengan nama kesayangan"Bapa". Kita disebut anak-anak Allah, karena memang demikian nyatanya.

2. Kini seakan-akan ada"inflasi nama" di tanah air
Khususnya jawa: nama menjadi semakin panjang, keningrat ningratan:"Dewi dan Kusuma" menjadi murahan, pujian rangkap, harapan dan sanjungan menjadi biasa, tak banyak artinya. Orang biasa menunjuk pada status, kegagahan, namun keindahan nama belum menjamin kebesaran pribadi.

Zaman kita tidak lagi percaya pada nama indah, nama besar; pribadi orang yang menentukan dengan perbuatannya. Aleksander Agung pernah memerintahkan salah seorang prajuritnya yang juga bernama Aleksander untuk berganti nama, karena kelakuannya yang tidak pantas menidai nama itu. Anak orang juga bisa menodai nama keluarga dengan kelakuan buruknya. Yesus mengubah nama Simon menjadi Petrus; bukan karena orang itubsudah berwatak kuat seperti karang, tetapi Yesus memberi arahan untuk pembentukan watak, bagaimana perangainya harus berubah.
Pada permandian; anak Kristen (Katolik) diberi nama orang kudus, untuk menjadi pelindung dan tokoh teladan untuk ditirunya. Maka baik kalau orang kenal akas jasa, hidup tokoh pelindung itu; mengikuti teladannya lebih daripada mengenang budi baik dan kepopuleran yang ada di dalamnya. Nama juga bisa mengangkat keluarga, keharumannya bisa menyemarakan sekolah, kelompok dan Tanah Air. Tetapi tidak ada nama yang melebihi kesemarakan orang kudus yang di surga ditulis dalam kitab kehidupan.


3. Nama di atas segala nama diberikan kepada Yesus
Karena Ia meskipun Allah, merendahkan diri menjadi manusia dan taat sampai mati; bahkan mati di salib. Ialah manusia pertama yang meletakan hidup bagi saudara-saudaranya. Ia mengundang kita untuk mendapatkan nama dengan merelakan diri, memanggul salib bagi sesama.
Banyak orang mendapat nama si dunia, karena ia raja, pengusaha, karena berjasa dibidang ilmu, sastra mendapat nobel untuk perdamaian. Bagus kalau orang mendapat nama baik, harum karena jasa. Tetapi juga ada nama dalam sejarah, yang bunyinya mengerikan, sebagai hojat atau kutukan, seorang diktator, seorang penjahat, teroris, penumpah darah nama ternoda kebusukan.

Kemana ku arahkan hidupku?
Bagaimana aku mendapatkan nama, dengan tidak mencarinya? Ibu Theresa dari Kalkuta tenggelam dalam kepapaan dunia, dan ia mendapat nama harum karena cinta kepada sesama dan belas kasih: tak lain yang dicarinya Martir-Martir di Cina, orang Kristen dari Gereja diam, di belakang tirai besi, tenggelam dalam kegelapan, tetapi membawa nama-nama besar di hadapan Tuhan. Pekerja tekun dan setia, ibu rumah tangga dan petugas tertib pada wajib, yang masih kurang di masyarakat kita, mereka semua akan mendapat kemasyhuran nama sebagai pahlawan tak dikenal; gugur di medan tugas, dalam barisan diam, tetapi penyumbang jasa tak terhitung, namun nyata. Mereka itu batu-batu hidup untuk mendirikan bangunan Tuhan, dimana Kristus menjadi batu penjuru. Cukuplah kalau kita menjadi salah satu batu itu.

Post a Comment

0 Comments